Jawa Timur merupakan surganya para pendaki yang ingin menaklukkan gunung-gunungnya, termasuk di antaranya Gunung Semeru. Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini mencapai ketinggian 3.676 Mdpl dan dianggap sebagai salah satu tujuan impian para pendaki. Meskipun terbilang sulit, banyak yang berhasil mencapai puncaknya.
Selain menarik bagi para pendaki, Gunung Semeru juga cocok sebagai tujuan rekreasi wisatawan biasa. Di sekitar kaki gunung terdapat banyak objek wisata yang menawarkan keindahan. Meski memerlukan sedikit perjuangan dalam melakukan hiking, pemandangan yang indah akan menjadi penghargaan setelah sampai di objek wisatanya.
Harga Tiket Masuk Gunung Semeru
Berikut adalah harga tiket masuknya:
》Tiket Masuk Wisatawan Domestik
- Hari biasa: Rp 19.000
- Akhir pekan dan hari libur: Rp 24.000
- Hari biasa: Rp 210.000
- Akhir pekan dan hari libur: Rp 310.000
Jam Operasional Gunung Semeru
Gunung Semeru Kaya Akan Pesona
 |
| Puncak Mahameru. Foto: Gmap/Achmad Sirojudin |
Puncak Gunung Semeru juga dikenal dengan nama Mahameru. Area di sekitarnya terdiri dari batuan hitam dan terlihat kering. Puncaknya didominasi oleh pasir hitam dan batuan, tanpa adanya pepohonan hijau seperti di gunung-gunung lainnya. Meski begitu, pemandangan di puncaknya sangat indah dan memukau. Dari puncaknya, terlihat lautan awan yang tebal di langit.
Terlebih lagi, jika dapat menyaksikan matahari terbit atau terbenam di sana. Sinar matahari yang mencoba menembus awan putih yang tebal ini menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Meskipun puncaknya kering, Gunung Semeru memiliki tempat-tempat hijau yang indah di kaki gunungnya. Beberapa di antaranya adalah Ranu Kumbolo, Ranu Pani, Oro-oro Ombo, dan Kebun Teh Kertowono dengan segala pesonanya.
1. Ranu Kumbolo, Danau Menawan Layaknya Di Norwegia
 |
| Keindahan Ranu Kumbolo. Foto: Gmap/Venom Neo |
Ranu Kumbolo menjadi tempat yang wajib dikunjungi oleh para pendaki sebelum mencapai puncak Gunung Semeru. Namun, bahkan tanpa mencapai puncak, para wisatawan dapat mengunjungi danau ini dan kemudian turun kembali. Danau air tawar yang indah ini seluas 15 hektar, terletak di Pegunungan Tengger di kaki Gunung Semeru.
Di sekitar danau terdapat bukit-bukit yang dilapisi oleh padang rumput hijau yang subur. Ditambah dengan pepohonan yang tumbuh lebat dan segar. Pemandangan ini hampir seperti pemandangan di Fjord Norwegia, dengan tepian danau yang dihiasi oleh rumput hijau yang menyejukkan mata.
Anda tidak akan menemukan perahu di sini karena biasanya wisatawan datang ke sini untuk menikmati pemandangan. Selain itu, danau ini menjadi tempat favorit untuk mendirikan tenda dan bermalam. Wisatawan dapat menikmati pemandangan matahari terbit yang memukau di Ranu Kumbolo. Ini adalah salah satu atraksi yang ditunggu-tunggu oleh wisatawan yang bermalam di sini.
2. Singgah Di Ranu Pani Elok
Ranu Pani merupakan danau yang menjadi salah satu titik awal pendakian Gunung Semeru. Lokasinya terletak di Desa Ranu Pani, dengan luas sekitar satu hektar. Danau yang indah ini termasuk dalam jenis danau vulkanik. Di tepian danau, banyak pendaki yang memilih untuk mendirikan tenda.
Bentang alam di sekitar Ranu Pani dihiasi oleh perbukitan dan pepohonan yang sangat rimbun. Udara di sekitar danau terasa sejuk, dan terkadang terlihat kabut putih muncul dari permukaannya. Pemandangan di Ranu Pani sangat menakjubkan. Saat sore atau saat mendung adalah waktu yang tepat untuk mengambil foto di sini. Suasana yang sedikit gelap akan menambah keindahan sekitar danau.
3. Ranu Regulo Yang Menenangkan
Tidak jauh dari Ranu Pani, terdapat danau lain yang disebut Ranu Regulo. Terletak di ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut dan cukup tersembunyi, danau ini memiliki luas sekitar 3,4 hektar dengan suhu antara -4 hingga 25 derajat Celsius.
Meskipun pemandangannya tak kalah menarik, Ranu Regulo lebih sepi dibandingkan dua danau lainnya. Di tepi danau, terdapat anjungan kayu yang sering digunakan pengunjung untuk berfoto. Tumbuhan di sekitar tepian danau juga terlihat lebih rimbun, namun kawasan rumputnya tidak terlalu luas.
Wisatawan biasanya hanya singgah di sini untuk berfoto, meskipun tepian danau juga bisa digunakan untuk berkemah.
4. Pesona Tanjakan Cinta Berbalut Mitos
4. Pesona Tanjakan Cinta Berbalut Mitos
 |
| Tanjakan Cinta. Foto: Gmap/Mufidz firmansyah |
Setelah melewati Ranu Kumbolo, para wisatawan akan menemukan tanjakan dengan kemiringan 45 derajat yang terkenal dengan nama Tanjakan Cinta. Tanjakan ini terdiri dari bukit yang ditutupi dengan padang rumput hijau subur. Namun pada musim kemarau, padang rumput akan terlihat kering dan hanya tersisa beberapa semak dan pohon yang masih hijau.
Pemandangan di Tanjakan Cinta pada musim kemarau terlihat seperti sabana di Afrika. Selain keindahan pemandangannya, terdapat juga mitos yang diyakini oleh para pendaki. Konon, saat mendaki Tanjakan Cinta, seseorang tidak boleh menoleh ke belakang meskipun ada suara memanggil. Hal ini karena menurut mitos, jika menoleh ke belakang maka akan membuat putus cinta.
5. Cantiknya Bunga Di Oro-Oro Ombo
 |
| Oro-oro Ombo. Foto: Gmap/La Black |
Di ketinggian yang semakin tinggi, pengunjung akan menemukan hamparan bunga ungu yang indah. Tempat ini dikenal sebagai Oro-oro Ombo, lokasi bunga Verbena yang memukau. Tentu saja, ini menjadi lokasi favorit untuk berfoto. Untuk dapat mengambil foto dengan bunga Verbena, pengunjung dapat berkunjung pada bulan April hingga Mei.
6. Melintasi Kebun Teh Kertowono
Ketika berada di ketinggian 1.200 Mdpl, wisatawan bisa menemukan Kebun Teh Kertowono. Terletak di kaki Gunung Semeru, di Desa Gucialit, tempat ini menawarkan hamparan kebun teh yang indah dengan udara sejuk.
Di sini, para pengunjung bisa berfoto-foto dengan latar belakang kebun teh yang menakjubkan, sembari disertai dengan pemandangan Gunung Semeru yang megah sebagai teman perjalanan.
Lokasi Gunung Semeru
Lokasi wisata gunung ini terletak di Ngampo, Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Untuk mencapai gunung ini, setidaknya ada 3 rute yang dapat dilalui dari berbagai kabupaten.
Dari Malang, jaraknya sekitar 49 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam. Dari Lumajang, jaraknya sekitar 35 kilometer dengan waktu perjalanan kurang lebih 1 jam dengan mobil.
Sementara itu, dari Kota Pasuruan, jaraknya sekitar 68 kilometer yang memakan waktu perjalanan sekitar 2,5 jam.
Sumber:
https://travelspromo.com/
Posting Komentar